Propionibacterium acnes

Propionibacterium acnes termasuk dalam kelompok bakteri Corynebacteria. Bakteri ini termasuk flora normal kulit. Propionibacterium acnes berperan pada pathogenesis jerawat dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan ketika berhubungan dengan sistem imun dan mendukung terjadinya akne. Propionibacterium acnes termasuk bakteri yang tumbuh relatif lambat. Bakteri ini tipikal bakteri anaerob gram positif yang toleran terhadap udara. Genome dari bakteri ini telah dirangkai dan sebuah penelitian menunjukkan beberapa gen yang dapat menghasilkan enzim untuk meluruhkan kulit dan protein, yang mungkin immunogenic (mengaktifkan sistem kekebalan tubuh).

A. MORFOLOGI
Ciri-ciri penting dari bakteri Propionibacterium acnes adalah berbentuk batang tak teratur yang terlihat pada pewarnaan gram positif. Bakteri ini dapat tumbuh di udara dan tidak menghasilkan endospora. Bakteri ini dapat berbentuk filamen bercabang atau campuran antara bentuk batang/filamen dengan bentuk kokoid. Propionibacterium acnes memerlukan oksigen mulai dari aerob atau anaerob fakultatif sampai ke mikroerofilik atau anaerob. Beberapa bersifat patogen untuk hewan dan tanaman.
Klasifikasi Propionibacterium acnes
Kingdom :Bacteria
Phylum :Actinobacteria
Class :Actinobacteridae
Order :Actinomycetales
Family :Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Spesies : Propionibacterium acnes

B. PATOFISIOLOGI
Mekanisme terjadinya jerawat adalah bakteri Propionibacterium acnes merusak stratum corneum dan stratum germinat dengan cara menyekresikan bahan kimia yang menghancurkan dinding pori. Kondisi ini dapat menyebabkan inflamasi. Asam lemak dan minyak kulit tersumbat dan mengeras. Jika jerawat disentuh maka inflamasi akan meluas sehingga padatan asam lemak dan minyak kulit yang mengeras akan membesar. Jika terus didiamkan akan timbul peradangan. Jerawat tidak hanya ditimbul di bagian muka saja tetapi juga bisa timbul dibagian tubuh yang lain. Karena adanya ketidakseimbangan antara produksi minyak dengan keluarnya minyak ke permukaan kulit. Produksi minyak yang berlebihan dikelenjar sebasea jika tidak diiringi dengan pengeluaran yang baik akan menyebabkan minyak menumpuk, mengeras, dan menyumbat. Minyak yang menumpuk tersebut memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acnes). Akne terjadi ketika lubang kecil pada permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Pori-pori merupakan lubang bagi saluran yang disebut folikel, yang mengandung rambut dan kelenjar minyak. Biasanya, kelenjar minyak membantu menjaga kelembaban kulit dan mengangkat sel kulit mati. Ketika kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak minyak, pori-pori akan banyak menimbun kotoran dan juga mengandung bakteri.

C. PATOLOGI
Jerawat biasanya muncul pada usia remaja. Pada saat puber, antara usia 12-19 tahun, produksi hormon androgen sedang sangat aktif, sehingga pada usia remaja jerawat sering sekali muncul. Timbulnya jerawat pada wanita remaja diusia ini lebih dini dibandingkan dengan pria karena waktu timbulnya pubertas juga lebih dini. Pada wanita jerawat mulai timbul pada usia 12-13 tahun, sedangkan pria pada usia 13-14 tahun. Berdasarkan penelitian medis makanan yang mengandung coklat, gula, susu, dan seafood tidak terbukti dapat memicu timbulnya jerawat, asal dikonsumsi dalam batas wajar.
D. ETIOLOGI
Faktor Pemicu Timbulnya Jerawat :
1. Hormonal
Pada masa pubertas hormon androgen meningkat, sehingga produksi minyak yang dihasilkan cenderung berlebihan.
2. Kosmetik
Beberapa bahan kosmetik dapat memicu tumbuhnya jerawat. Bagi yang memiliki kulit berminyak sebaiknya menggunakan kosmetik dengan bahan dasar air dan tidak berminyak.
3. Kelembaban
Kelembaban yang tinggi dapat memperburuk kondisi jerawat.
4. Stress
Pada saat stress tubuh menghasilkan hormon penghasil corticotropin yang memicu timbulnya jerawat.
5. Genetik
Sebagian besar penderita jerawat memiliki orang tua dengan riwayat yang sama.
6. Daerah Tubuh yang Mengalami Gesekan/tekanan.
Gesekan/tekanan akan menyebabkan penyumbatan saluran kelenjar pilosebasea, yang akan memicu timbulnya jerawat.
7. Obat-Obatan
Obat-obatan yang mengandung kortikosteroid (misalnya obat untuk mengatasi gejala alergi) dapat memicu tumbuhnya jerawat.
8. Bakteri Propionibacterium acnes adalah bakteri utama penyebab jerawat.
9. Makanan
Mengkonsumsi makanan berlemak secara berlebihan akan membuat jerawat lebih mudah terbentuk
11. Udara kotor
Kotoran yang ada di udara kotor bisa menyumbat pori2 kulit dan memudahkan terjadinya jerawat.
12. Menstruasi
Diperkirakan sekitar 70% wanita mengalami kemunculan kembali akne-nya 2-7 hari sebelum menstruasi.
E. GEJALA
Hampir semua orang tahu jerawat hanya dengan melihat. Awalnya adalah komedo, yakni sumbatan pada folikel rambut yang melebar, seringkali mengandung bakteri Propinibacterium acnes. Jika ada peradangan, maka nampak bintik (benjolan kecil) berisi nanah. Peradangan menimbulkan rasa gatal, nyeri dan jika pecah keluar nanah atau gumpalan lembut berwarna putih.
F. PENCEGAHAN
Cara merawat kulit wajah berbeda dengan merawat kulit bagian tubuh lainnya karena tingkat terkena polusi di bagian wajah lebih tinggi daripada kulit tubuh di tempat lain yang tertutup. Selain itu kulit wajah juga memiliki banyak kelenjar lemak (kelenjar sebasea) yang menghasilkan asam lemak bernama "sebum" dan kelenjar keringat. Sehingga jika cuaca panas, keadaan panik atau terlalu lelah, kulit wajah akan mudah berminyak, berkeringat, lengket dan kotor. Hal ini disebabkan adanya hubungan stres fisik dan kejiwaan dengan peningkatan produksi keringat dan "sebum" (asam lemak) pada kedua jenis kelenjar tersebut.
Kosmetika rias yang tidak dibersihkan juga akan menjadi polusi bersama keringat dan debu yang menempel di wajah. Perpaduannya kemudian berkembang biak menjadi Propionibacterium acnes yang akan mengubah lemak sebum dari bentuk cair menjadi lebih padat, sehingga mudah menyumbat pori-pori wajah dan menimbulkan jerawat.

Bagaimana jerawat dapat dicegah?
1. Bersihkan muka dari kosmetik sebelum tidur
2. Hindari makanan manis dan berminyak
3. Perhatikan gizi agar seimbang, konsumsi cukup vitamin C dan Vitamin E
4. Hindari penggunaan kosmetik yang berminyak
5. Berikan kulit perlindungan dari sinar matahari terutama pada musim panas
6. Jangan begadang
7. Jangan biarkan kotoran dan debu tinggal di permukaan kulit
8. Bersihkan dan rawat kulit wajah dengan tuntas

Selain itu biasakan membersihkan muka dan wajah dengan bahan–bahan yang alami seperti Sulphur/Belerang. Menurut penelitian medis Sulphur atau Belerang memiliki sifat ANTISEPTIC yang mampu membunuh berbagai mikroba kuman penyebab masalah kulit. Bukan hanya biang keringat atau bau badan saja yang mampu dituntaskan oleh belerang, namun juga masalah-masalah kulit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri, seperti panu, kudis, kurap, kutu air dll. Sulphur/Belerang juga bersifat sebagai ANTI ACNE yang mencegah dan mengatasi timbulnya jerawat. Hal ini dikarenakan Sulphur/Belerang mampu mengontrol kerja kelenjar sebasea sehingga tidak menghasilkan lemak atau minyak dibawah permukaan kulit secara berlebihan yang seringkali menyebabkan tersumbatnya pori-pori sebagai awal mula terjadinya jerawat. Fungsi lain dari Sulphur/Belerang adalah KERATOLYTIC, yaitu kemampuan untuk merangsang pertumbuhan sel kulit baru dengan cara membantu proses pengelupasan sel kulit mati di permukaan kulit. Selain itu, terdapat juga ekstrak alami untuk menyembuhkan jerawat misalnya:
• Rose Extract (Yellow)
Ekstrak mawar sebagai astringent dan mempertahankan kelembutan kulit.
• Cucumber Extract (Green)
Ekstrak ketimun yang menyegarkan dan mengencangkan kulit.
• Seaweed Extract (Orange)
Ekstrack rumput laut mengandung Vitamin E sebagai anti oxidant dan anti ageing.
G. PENULARAN
Diantara sekian banyak gangguan kulit yang menular, jerawat tidak masuk daftar itu. Tapi jika jerawat kita biarkan begitu saja dan berubah menjadi infeksi kulit yang lebih parah, bisa menjadi berbahaya bagi orang lain yang memiliki infeksi kulit yang terbuka
H. PENGOBATAN
Obat-obat yang digunakan untuk terapi topikal kebanyakan mengandung unsur sulfur dan astrigen lainya. Benzoil peroksida 2,5-10% sangat aktif dalam melawan P-acnes. Obat ini bersifat komedolitik, karena obat ini mengandung antimikroba, antikomedo, dan efek antiinflamasi. Namun kerugian utamanya adalah dapat menyebabkan iritasi. Topikal eritromisin dan klindamisin juga sama efektifnya dengan benzoil peroksida. Tapi, perlu juga dilakukan dengan obat oral Misalnya, antibiotik, vitamin A, anti hormonal bila memang masalahnya dari hormonal, dan lain-lain. Selain itu, dalam pengobatan tak sekadar mengonsumsi berbagai macam obat-obatan, tapi juga harus patuh pada pengaturan makanannya. Mereka harus memperhatikan makanan hariannya. Jadi, mereka harus diet dengan rendah lemak, kurangi makanan yang merangsang, dan yang paling penting adalah terapi keratinisasi.
Laser acne treatment yang muncul sebagai terapi yang efektif untuk menghancurkan populasi P.acnes sebelum mereka menjadi berurat berakar. Bakteri ini fotosensitif, dan kombinasi biru dan merah keduanya cahaya dapat menghancurkan populasi bakteri yang mendasarinya, dan mengurangi peradangan yang menyebabkan mereka. Hal ini memungkinkan untuk menyembuhkan kulit secara alami lebih cepat, dan memperbaiki penampilan untuk klien secara substansial. Panjang gelombang antara 400 dan telah 700nm yang paling efektif dalam persidangan.
Daftar Pustaka

Anonim, 2007, Propionibacterium acnes,
http://en.wikipedia.org/wiki/Propionibacterium_acnes, diakses tanggal 27
Maret 2010
http://www.ebi.ac.uk/2can/genomes/bacteria/Propionibacterium_acnes,
diakses tanggal 27 Maret 2010
Brook, G.F., Butel, J.S., dan Morse, S.A. 2005.Mikrobiologi Kedokteran,
Salemba Medika : Jakarta.
Waluyo, Lud.2007. Mikrobiologi Umum. UMM : Malang.

KODE ETIK KEPERAWATAN

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Fungsi Kode Etik Perawat
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status profesional dengan cara sebagai berikut:
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

Kode etik keperawatan Indonesia :
1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat
a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggungjawab terhadap tugas
a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.
3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan
a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.
c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara
a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

Design by WPThemesExpert | Blogger Template by BlogTemplate4U